Pembangunan Proyek Pagu Dana Rp 20 Milyar RSUD Depati Hamzah diduga Terindikasi Ajang Korupsi 

Berita153 Views
banner 468x60

 

 

banner 336x280

 

 

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Joker – Merah.com – Pangkalpinang, Proyek pembuatan lantai 4 gedung rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah Kota Pangkalpinang, Propinsi Bangka belitung masih terus dikerjakan.

 

Berdasarkan pantauan pada Sabtu (24/5/2025) sejumlah pekerja masih terus berusaha membangun sejumlah bagian pada gedung tersebut.

 

 

Tetapi ada sejumlah kejanggalan yang ditemukan dilapangan terkait pekerjaan pada proyek ini, seperti pada pasangan lift barang yang disinyalir bukan jenis yang tepat. Untuk lift barang ini dalam lembar uraian pekerjaan disebutkan : pekerjaan pemasangan sewa lift barang.

 

Ada 3 unit alat pengangkat (lift) yang telah dipasang. Yaitu 1 unit berwarna kuning yang lebih mirip katrol bertali yang dipasangi dengan motor listrik dilantai 4.

 

Unit kedua, berupa alat mirip tangga memanjang keatas yang juga dipasangi mesin sebagai tenaga penariknya.

 

Dan yang ketiga berupa kotak dari besi pipih tegak keatas dan juga dipasangi motor listrik, dimana motor listrik ini juga terdapat dilantai 4.

 

Alat-alat angkat (lift) semacam ini terlihat sederhana. Patut dipertanyakan apakah lift ini memenuhi speksifikasi untuk pekerjaan proyek pemerintah dengan nilai sebesar ini..

 

Sementara disebutkan narasumber setempat, satu lift yang telah dipasang, yaitu yang berbentuk kotak tegak memanjang hingga lantai 4, ternyata belum difungsikan karena diduga bermasalah di mesin.

 

“Untuk lift yang kotak tegak tersebut belum difungsikan karena mesinnya kecil. Rencana mau diganti dengan mesin yang lebih besar. “Ujar narasumber dan tidak mau disebutkan namanya.

 

Pekerjaan awal lain yang menuai sorotan adalah pemasangan sewa scapolding. Dilapangan, scapolding (steger/perancah) ini hanya banyak terpasang pada lantai 4, untuk penahan beban pengecoran lantai atap.

 

Tidak terlihat adanya pasangan scapolding disekeliling luar gedung. Hal ini ini diduga dapat mengancam keselamatan pekerja dan pengunjung rumah sakit.

 

Sementara diketahui gedung ini untuk lantai 1 sampai lantai 3 adalah bangunan lama yang telah jadi (dibangun tahun 2022) dan telah digunakan.

 

Semestinya ada pasangan scafolding dari lantai dasar hingga lantai 4, pada sekeliling gedung yang bakal dikerjakan.

 

Terlihat, hanya pada bagian belakang dekat lift berbentuk kotak, ada pemasangan scafolding ini hingga lantai 4, dan itupun dengan lebar pasangan scafolding sekitar 2 meteran saja.

 

Sementara dilantai 4, sebelumnya ada pekerjaan bobok beton dinding luar. Beton dinding ini nampaknya dibobok dari dalam, dan jatuhan material beton terjun kebawah.

 

Hal berbeda tentunya akan lain, jika sebelumnya telah dipasangi dengan scafolding di sekeliling gedung yang bakal dikerjakan.

 

Pembobokan beton oleh pekerja bisa dilakukan dari luar, dan material beton bisa diminimalisir agar tidak jatuh kebawah.

 

Terkait direksi kit (bangunan kantor lapangan) juga mengundang tanya, karena dibuat seadanya.

Walaupun bagian direksi kit ini luarnya dipagari seng, tetapi didalam belum terlihat adanya bangunan untuk gudang material yang telah dibuat.

 

Hal ini tampak menjadi salah satu sebab pihak kontraktor menempatkan material proyek pada areal sembarangan.

 

Seperti lantai parkir di lantai dasar gedung rawat inap ini, sebidang bagian lantainya ditumpuk dengan material berupa semen. Bagian yang seharusnya untuk parkir pengunjung ini, juga dikelilingi dengan semacam plastik penanda.

 

Pun demikian disamping gedung rawat inap dekat pintu masuk parkir, ditumpuk dengan material bata semen ringan (hebel). Beberapa penempatan sembarangan material proyek ini, setidaknya dapat menggangu kenyamanan pengunjung rumah sakit ini.

 

Dan dilokasi, berhasil ditemui salah seorang dari pihak Konsultan Pengawas, yaitu Yusuf. Dan Yusuf menyebutkan pekerjaan proyek masih fokus dilantai 4 bagian dalam.

 

“Fokus pengerjaan bagian dalam dulu. “Katanya. Terkait hal-hal lain yang ditanyakan Yusuf menyebutkan agar ditanyakan ke kontraktor.

 

“Sebaiknya tanyakan ke pihak kontraktor saja. “Ujarnya.

 

Namun sayangnya pihak dari kontraktor yang berkompeten untuk menjawab, sedang tidak ada dilapangan.

 

Sementara terkait lelang proyek ini dari pengumuman tender peserta penawaran harus memiliki sertifikat yaitu berupa ISO sebanyak 3 ISO yang masih berlaku, antara lain ISO manajemen mutu, manajemen lingkungan dan ISO keselamatan kerja.

 

Ada 31 peserta yang memasukan dokumen di LPSE, tetapi diduga karena terbentur persyaratan yang ditetapkan panitia lelang, hanya peserta nomor satu yang mengajukan penawaran harga, sekaligus pemenangnya yaitu PT Cahaya Nusantara Sukses.

 

Sehingga publik menduga dari awal proses tender pekerjaan sudah tercium aroma kongkalikong (KKN). Hal ini ditambah lagi dengan temuan dilapangan pada tahapan pelaksanaan, menambah kecurigaan publik, dan disinyalir dapat merugikan keuangan Negara.

 

Proyek ini dikerjakan oleh PT Cahaya Nusantara Sukses, pagu dana Rp 20.670.820.484 (Rp 20,6 milyar). Kontrak mulai tanggal 20 April 2025. Sumber dana dari APBD (DAK) Kota Pangkalpinang tahun anggaran 2025,. Konsultan Pengawas dari CV Cipta Bangun Konsultan dengan nilai Rp 394 juta. Proyek ini dibawah Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang.

 

Sejumlah pihak masih terus diupayakan konfirmasinya terkait proyek ini.

 

Tim.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *